HKTI KBB sebagai Jembatan Penghubung Petani dengan Pemerintah, Dunia Usaha hingga Lembaga Keuangan
sumber berita : https://www.koran-gala.id/news/58710323390/hkti-kbb-sebagai-jembatan-penghubung-petani-dengan-pemerintah-dunia-usaha-hingga-lembaga-keuangan
KORAN GALA – DPC Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Bandung Barat (KBB) harus menjadi bridging institution yang menghubungkan petani dengan pemerintah, dunia usaha, lembaga keuangan, perguruan tinggi, dan komunitas.
Peryataan itu disampaikan Ketua DPD HKTI Jawa Barat, Nu’man Abdul Hakim pada pelantikan pengurus DPC HKTI KBB periode 2023-2028 di Cimareme, Rabu 27 September 2023.
“Setelah terbentuk kepengurusan baru HKTI KBB, saya minta segera bergerak bersama melakukan koordinasi dan komunikasi dengan lembaga terkait dan pemangku kepentingan sehingga dapat menjembatani kepentingan petani,” kata Nu’man.
Menurutnya, HKTI KBB harus menjadi role model pengelolaan organisasi bagi daerah lain di Jawa Barat, segera lakukan social engineering dalam pertanian untuk memberikan nilai tambah produk pertanian mulai dari hulu ke hilir.
“Fungsi HKTI sebagai bridging institution yang menghubungkan petani dengan pemerintah, dunia usaha, lembaga keuangan, perguruan tinggi, dan komunitas. HKTI harus menjadi yang terdepan dalam meningkatkan kesejahteraan petani, ketahanan pangan, dan kedaulatan pangan,” ujar mantan Wakil Gubernur Jawa Barat periode 2003-2008 ini.
Ia meyakini, HKTI KBB dibawah kepemimpinan tokoh muda Edi Rusyandi akan menghasilkan kerja nyata pada dunia pertanian di KBB.
Sementara itu, Edi Rusyandi yang juga menjabat Anggota DPRD Jawa Barat, terpilih secara aklamasi dan mendapat dukungan penuh dari 16 pengurus Kecamatan di KBB.
Pelantikan dilakukan langsung Ketua DPD HKTI Jawa Barat, Nu’man Abdul Hakim dan disaksikan Asisten Daerah II KBB Bidang Ekonomi dan Pemerintahan, Asep Wahyu, Sekdis Peternakan dan Perikanan, Wiwin Febriyanti, Sekdis Ketahanan Pangan dan Pertanian, Hasanudin serta seluruh pengurus HKTI Bandung Barat.
“Sesuai dengan AD/ART HKTI, kami ingin HKTI Bandung Barat bisa menjadi rumah bersama dalam membangun ketahanan pangan, kemandirian pertanian, dan meningkatkan kesejahteraan petani di Kabupaten Bandung Barat,”ucap Edi Rusyandi usai pelantikan.
Menurutnya, dengan terbentuknya kepengurusan HKTI KBB tugas pokok konsolidasi organisasi, pendampingan petani, koordinasi dan komunikasi dengan lembaga terkait dan melakukan social engineering segera terwujud.
“Pertama, HKTI akan melaksanakan Rakercab dengan terlebih dahulu merancang program melibatkan berbagai unsur sektor pertanian, akademisi, pakar pertanian bersinergi dengan pemerintah daerah untuk menjaring permasalahan dunia pertanian,”terangnya.
Edi menilai, konsolidasi sampai ke gabungan kelompok tani (Gapoktan) akan segera dilakukan dan melakukan pendampingan petani bukan hanya bagaimana meningkatkan produksi pangan namun juga mempertahankan lahan produktif pertanian.
“Sesuai arahan Ketua DPD HKTI Jawa Barat, HKTI KBB harus menjadi garda terdepan mempertahankan lahan pertanian, jaminan pupuk dan advokasi bagi kesejahteraan buruh tani terbangun dengan baik,”ucapnya.
Mengusung tema ‘HKTI Bandung Barat Berkarya, Petani Berdaya, Masyarakat Sejahtera’, gelaran muscab dan pelantikan HKTI KBB berlangsung khidmat didominasi pengurus kalangan milenial dan para tokoh pertanian di KBB.
Ditempat sama, Asisten Daerah II KBB, Asep Wahyu mewakili Pj Bupati KBB, Arsan Latif mengapresiasi terbentuknya kepengurusan HKTI KBB periode 2023-2028. HKTI KBB diharapkan menjadi mitra pemerintah daerah mewujudkan masyarakat sejahtera.
“Keberhasilan sebuah daerah tolak ukurnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM), IPM kita saat ini hampir 69 termasuk IPM sedang, di atas Purwakarta. Ini menjadi tugas bersama HKTI KBB dan pemerintah daerah untuk terus meningkatkan IPM melalui sektor pertanian,”katanya.
Pemerintah Daerah membuka seluas-luasnya ruang kerja sama dengan HKTI KBB. Aksi nyata dalam peningkatan produktifitas pertanian dan jaminan kebutuhan petani akan membantu tugas pemerintah mewujudkan petani sejahtera.
“Pemerintah Daerah terbuka untuk bersama membangun dan memperbaiki sektor pertanian, tujuannya sama bagaimana masyarakat di KBB yang mayoritas bergerak di bidang pertanian memiliki jaminan kesejahteraan,” tukasnya.**