Kementan Perkuat Sistem Kearsipan Pertanian
Musrembang Pertanian 2020
Kegiatan Musyawarah Pembangunan Pertanian (Musrembangtan) Kementerian Pertanian (Kementan) bahas enam fokus program utama perkebunan untuk 5 tahun ke depan.
Direktur Jenderal Perkebunan Kementan, Kasdi Subagyono mengatakan Kementan saat ini ada enam fokus program utama perkebunan yang akan dilakukan selama 5 tahun ke depan. Ia pun meminta seluruh jajarannya melakukan terobosan dan inovasi sesuai arahan Menteri Pertanian (Mentan) SyahruI Yasin Limpo untuk mewujudkan enam fokus program utama itu.
“Program tersebut antara lain pengembangan logistik benih, peningkatan produk serta produktivitas dan optimasi lahan, peningkatan nilai tambah daya saing dan pangsa pasar,” ujar Kasdi, melalui keterangan tertulis, Senin (13/7/2020).
Program lainya adalah melakukan modernisasi perkebunan dan optimalisasi stake holder. Lalu melakukan peningkatan berupa kapasitas SDM dan kelembagaan ekonomi pekebun.
Menurut Kasdi, untuk mewujudkan semua, pagu anggaran yang digunakan lebih didominasi pada kepentingan logistik benih yang mencapai Rp 442,8 miliar dari total Rp 1,192 triliun. “Peningkatan produksi kami mengeluarkan Rp 332 miliar, optimasi jejaring stakeholder Rp 170 miliar, peningkatan nilai tambah daya saing dan pangsa pasar Rp 152 miliar, peningkatan SDM dan kelembagaan ekonomi perkebunan Rp 74 miliar, dan modernisasi perkebunan Rp. 20 miliar,” urai Kasdi.
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi mengatakan sejauh ini ada enam fokus kegiatan prioritas yang dikerjakan dan mengacu pada program jangka panjang Kementan.
Keenam fokus itu yakni pengembangan produksi padi, jagung, dan serealisasi lainnya, pengelolaan kedelai dan aneka kacang umbi, pengelolaan perbenihan, perlindungan tanaman dari OPT dan PDI.
“Kami juga fokus pada pasca panen, pengolahan dan pemasaran hasil tanaman pangan serta gaji, operasional kantor, pengelolaan satker, honor petugas lapangan dan monev,” katanya.
Kepala Badan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPSDMP) Dedi Nursyamsi memaparkan bahwa indikator kinerja dalam peningkatan SDM pertanian terus mengalami peningkatan kualitas. Peningkatan kualitas itu karena Kementan fokus pada kegiatan prioritas peningkatan produktivitas yang terintegrasi dengan keberlanjutan SDM dan kepastian pasar.
Selain itu, juga dilakukan penguatan basis data petani dan pendidikan. “Untuk pendidikan dan pelatihan vokasi pertanian akan memprioritaskan kegiatan berbasis industri dengan reformasi penyelenggaraan pendidikan dan vokasi serta penguatan sistem sertiffikasi kompetensi,” katanya. (mc)