Moeldoko Beberkan 3 Penyebab Harga Pangan di Indonesia Melonjak

0
228
moeldoko
sumber berita : https://www.msn.com/moeldoko-beberkan-3-penyebab-harga-pangan-di-indonesia-melonjak

TEMPO.CO, Jakarta – Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) sekaligus Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menanggapi soal kenaikan harga pangan yang terus terjadi di Indoensia.

Menurut Moeldoko, ada tiga hal penyebab melonjaknya harga bahan pokok di Tanah Air. “Pertama karena kegagalan panen,” kata dia di kawasan Jakarta Selatan pada Rabu, 12 Juli 2023.

Kegagalan panen, Moeldoko melanjutkan, terjadi karena berlebihan banjir akibat fenomena La Nina atau kekeringan ekstrem lantaran fenomena El Nino. Ia menilai kedua kondisi tersebut membuat hasil produksi menurun sehingga harganya melonjak.

Penyebab kedua adalah konversi bahan pangan untuk energi. Misalnya, tutur Moeldoko, jagung yang biasanya diolah menjadi tepung dikonversi menjadi etanol. Hal ini membuat stok bahan pangan berkurang sehingga harga pun terkerek naik.

Ketiga, adanya kebijakan domestik suatu negara perihal pengetatan perdagangan internasional. Misalnya, akibat perang Rusia dan Ukraina, ekspor gandum terhambat. Alhasil, negara pengimpor gandum dari kedua negara itu terganggu stabilisasi pasokannya, khususnya untuk diolah menjadi tepung hingga pakan.

Karena itu, Moeldoko menilai Indonesia harus terus mengembangkan riset di sektor pertanian. Tujuannya, agar mampu memaksimalkan potensi alam yang ada. “Kita punya lahan dan musim yang bagus, perguruan tinggi juga banyak di sektor pertanian. Mestinya ayo, ini tantangan,” ucap Moeldoko.

Dengan mendorong riset dan pengembangan di sektor pertanian, Moeldoko meyakini Indonesia tak akan terus bergantung pada impor pangan. Sehingga, stabilisasi harga dan pasokan bahan pokok di Tanah Air bisa terjaga.

Lebih lanjut, menurut Moeldoko, impor buah tropis yang dilakukan Indonesia pun adalah hal yang ironis. Seharusnya, kata dia, Indonesia justru mampu mengekspor komoditas tersebut dengan nilai jual tinggi. Misalnya, buah naga merah yang harganya bila dijual ke Amerika Serikat bisa mencapai US$ 15 per kilogram. Angka yang jauh lebih tinggi dibandingkan harga jual di dalam negeri.

Moeldoko mempertanyakan mengapa Indonesia tidak bisa melakukan program penanaman buah naga merah secara masif di bawah pengawasan Kementerian Pertanian. Terlebih, dia menilai komoditas tersebut adalah produk unggulan RI dan dapat berdampak besar terhadap petani lokal.

Leave a reply

nineteen − 18 =