Dewan pakar HKTI Jawa Timur : Sensus Pertanian 2023, Momentum Berbenah di Sektor Pertanian
sumber berita : https://www.jatimhariini.co.id/jawa-timur/8829054228/dewan-pakar-hkti-jawa-timur-sensus-pertanian-2023-momentum-berbenah-di-sektor-pertanian
Lumajang, Jatim Hari Ini – Dewan pakar HKTI Jawa Timur Iskhak Subagio, mengajak semua pihak memanfaatkan momentum Sensus Pertanian 2023 untuk berbenah demi kemajuan pertanian dan lepas dari masalah klasik seperti kelangkaan pupuk dan lainnya.
Sensus Pertanian yang digelar oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang digelar mulai tanggal 1 juni 2023 merupakan agenda pemerintah pusat yang rutin diadakan setiap 10 tahun sekali dan murni dibiayai APBN.
Dengan momentum kegiatan tersebut bisa mendeskripsikan hasil produktivitas pertanian secara umum di Indonesia termasuk di Kabupaten Lumajang, kedepan diharapkan pasca adanya sensus update perbaikan data petani penerima Subsidi Langsung Pupuk (SLP) secara nasional.
Iskhak Subagio mengaku merindukan hasil sensus tersebut sebagai data base untuk perbaikan dan penentuan kebijakan pertanian.Jika melihat perkembangan pembangunan yang ternyata banyak menyasar lahan pertanian kemungkinan besar luasan lahan pertanian akan menyusut termasuk di Lumajang.
“Kalau kita melihat data sensus tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2003 telah terjadi penurunan yang cukup signifikan di sektor pertanian baik dari jumlah petani maupun luas lahannya, juga komoditi pertanian yang menjadi usaha para petani, di samping penurunan penghasilan para petani,” ujarnya.
Hasil sensus pertanian diharapkan mampu menghasilkan dampak positif bagi masyarakat tani khususnya di Lumajang
Sensus diharapkan mampu memetakan jumlah petani dan luas lahan pertanian serta usaha tani di Lumajang sehingga dengan sensus ini Lumajang memperoleh hasil positif kedepannya dalam pengembangan pertanian di Lumajang.
Mengingat potensi pertanian Lumajang menurutnya sangat tinggi dan sudah diakui di zaman Hindia Belanda bahkan wilayah pertanian Lumajang menjadi primadona.
“Kawasan itu sudah ditata sedemikian rupa oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda, bukti fisik masih bisa kita lihat seperti Kebun Teh Gucialit, kebun coklat dan karet di Klakah dan Randuagung, kebun tebu di kawasan Jatiroto dan gudang gudang tembakau di kawasan Tempeh dan sekitarnya,” ungkap pria yang juga merupakan Ketua DPC HKTI Lumajang ini.