HKTI Lumajang Sebut Bocornya Dam Kali Asem Sentul Ancam 6 Kecamatan

0
120
Bendungan Dam Jurang Dawir Desa Sentul Lumajang yang diduga mengalami kebocoran.
sumber berita : https://www.jatimhariini.co.id/jawa-timur/8828759896/hkti-lumajang-sebut-bocornya-dam-kali-asem-sentul-ancam-6-kecamatan

Lumajang, Jatim Hari Ini – Ketua Himpunan Kelompok Tani Indonesia (HKTI) Lumajang, Iskhak Subagio, SE, mengaku prihatin dengan kondisi dam Jurang Dawir yang ada di aliran sungai Kali Asem, Desa Sentul, Kecamatan Sumbersuko Lumajang.

Pasalnya, bangunan dam peninggalan pemerintah Hindia Belanda yang diduga bocor itu, belum pernah dilakukan perawatan atau pun peremajaan hingga sekarang.

Padahal sebelum timbul kebocoran, sudah ada kerusakan pada badan dam di tengah sebelah utara, akibat sering diterjang banjir ketika musim hujan.

“Petani yang bergantung pada air sungai tentu sangat khawatir. Takut kalau-kalau sampai terjadi dam jebol. Selagi belum terjadi seperti Dam Gambiran, lebih baik ada tindakan kongkrit pemerintah,” ucap Iskhak kepada jatimhariini.co.id, Jumat (12/5/2023).

Ia menilai, jika tidak segera ada tindakan kongkrit untuk menangani Dam Jurang Dawir yang bocor, cepat atau lambat akan terjadi ambrol. Apalagi belakangan ini debit air sering naik akibat guyuran hujan.

Jika sampai terjadi ambrol, dampaknya akan sangat lebih besar lagi ketimbang jebolnya Dam Gambiran pada 2 tahun silam.

Bahkan bisa mengancam 6 kecamatan di bawahnya, seperti Sumbersuko, Lumajang, Tekung, Rowokangkung, Kunir dan Yosowilangun.

“Yang pasti terdampak 1000 hektar lebih, itu dari sektor pertanian saja. Belum yang lain. Ditambah lagi kondisi dam di bawahnya juga tidak maksimal,” katanya.

Ia berharap pemerintah segera turun tangan melakukan antisipasi mencegah dam jebol, bersama stakeholder yang ada.

Jika memang tidak bisa dibangun atau diperbaiki, setidaknya ada tindakan kedaruratan atas dugaan kebocoran tersebut sebelum jatuh korban.

“Saat ini memang belum ada dampak langsung yang dirasakan petani. Lebih baik ada penanganan sekarang daripada menunggu timbul korban,” pungkasnya. ***

Leave a reply

17 + eleven =