Gelar Lokakarya Pertanian, Bupati Muda Puji HKTI Kalbar

0
209
Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan saat kegiatan lokakarya untuk membangun sinergitas pertanian berkelanjutan di Kabupaten Kubu Raya
sumber berita : https://harianberkat.com/gelar-lokakarya-pertanian-bupati-muda-puji-hkti-kalbar/

HARIAN BERKAT –Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengapresiasi Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Kalimantan Barat yang menggelar kegiatan lokakarya untuk membangun sinergitas pertanian berkelanjutan di Kabupaten Kubu Raya pada Rabu 26 Juli 2023 di Gardenia Resort Kubu Raya.

Menurut Muda, hasil dari lokakarya tersebut sangat penting untuk menjadi bahan kajian terkait dengan pembangunan pertanian di Kabupaten Kubu Raya.

“Seperti ini yang kita butuh. Sebab ke depan kita perlu upaya untuk menavigasinya. Bagaimana pertanian pangan berkelanjutan utamanya padi tapi yang lain juga menopang. Supaya setiap rumah tangga yang menanam padi itu juga ditopang dengan tanaman pangan lain yang prospeknya sampai kepada pengolahan dan UMKM,” kata Muda.

Menurut Muda, setiap rumah tangga diharapkan dapat mengolah sumber daya yang ada sehingga nantinya ada nilai tambah. Jadi tidak hanya memproduksi barang mentah.

“Tapi juga ada yang ternak atau ikan, budi daya yang dihasilkan. Supaya yang padinya tadi ini juga terjaga, jangan sampai dialihkan atau ditinggalkan. Artinya, ini juga terkait bagaimana berkelanjutannya, tapi semuanya bisa diversifikasi,” ucapnya.

Muda mengatakan hasil lokakarya akan menjadi bahan yang penting. Karena memberikan data-data yang ditambah dengan berbagai testimoni.

“Ini akan bisa berkontribusi bagi Pemerintah Kabupaten Kubu Raya maupun Kalimantan Barat. Kalbar juga perlu memikirkan karena kita ini sumber pangan yang juga bisa diandalkan untuk menopang Ibu Kota Negara ke depan,” terangnya.

Muda menilai HKTI sangat visioner karena telah berpikir jauh ke depan. Yakni bagaimana agar kawasan-kawasan yang ada di Kubu Raya maupun Kalimantan Barat secara umum berpotensi, baik itu dari sumber pertanian dalam arti luas termasuk peternakan, perikanan, dan hortikultura maupun padi yang juga tetap terjaga cadangannya.

“Kalaupun ada yang kempis, misalnya karena perumahan atau karena konsekuensi industri, tapi juga tetap ada yang muncul baru. Artinya ini ibarat seperti balon itulah, kempes di sini tapi bisa dimunculkan lagi di area yang sudah dicadangkan. Itu kira-kira gambaran rumusnya,” jelasnya.

Muda mengingatkan agar terus menjaga ketersediaan padi. Menurutnya padi harus terjaga sebab menjadi sumber untuk meringankan beban pangan rumah tangga.

“Kalau bisa terjaga harganya juga jadi stabil, Artinya sesuatu yang tidak menimbulkan nilai tukarnya jadi rendah. Apalagi dengan pasar sistemik.

Di Kubu Raya juga melakukannya seperti ASN, walaupun cuma sedikit yang bisa diambil sekian puluh ton, tapi minimal memulai. Mudah-mudahan nanti institusi lain juga akan mengikuti untuk bisa menjadi pelanggan sistemik dari pasar beras lokal kubu Raya,” harapnya***

Leave a reply

three + ten =