Ketua HKTI Maluku Utara Bersama Dinas Pertanian Morotai Panen Tomat dan Cabai

0
213
Ketua HKTI Provinsi Maluku Utara Sherly Tjoanda bersama anaknya Edbert Laos saat panen cabai keriting yang didampingi langsung oleh pemilik kebun Hortikultura Sofyan Tomagola di Desa Pilowo, Kecamatan Morotai Selatan.
sumber berita : https://ternate.tribunnews.com/2023/06/30/ketua-hkti-maluku-utara-bersama-dinas-pertanian-morotai-panen-tomat-dan-cabai

Bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Morotai serta komunitas Cerdas Edukasi Keuangan (CEK), mereka memanen tomat dan cabai milik Muhammad Sofyan Tomagola, dan istrinya, Susi Anisa Indah Pratiwi, di Desa Pilowo, Kecamatan Morotai Selatan, Jumat (30/6/2023).

Tak hanya panen semata, namun Sherly Tjoanda juga berdiskusi dengan petani di situ, terutama soal cara menanam hingga panen. Kemudian, Sherly Tjoanda juga menanyakan kendala petani di Morota selama ini. “Memang petani hortikultura di sini binaan kami. Karena itu setiap saat terus kami pantau”, cetusnya.

Sementara Kepala Dinas Pertanian Pulau Morotai, Anwar Husen mengucapkan terima kasih kepada Ketua HKTI yang terus bekerjasama dengan mereka untuk mendorong pertanian, terutama petani hortikultura. “Selain panen memang hari ini juga ada diskusi dengan anak Pak Benny Laos (Edbert Laos) soal pengelolaan keuangan khususnya petani”, ujarnya.

Edbert Laos, di hadapan puluhan petani mengemukakan 4 hal yang perlu diperhatikan petani dalam pengelolaan keuangan hasil pertanian. Pertama Modal kerja, biaya, pendapatan dan keuntungan.

Empat hal itu harus mampu dipilah mana kebutuhan dasar ataupun keuntungan dalam bertani. Menjadi petani sukses lanjut dia mengatakan, bukan karena mengikuti gaya hidup yang moderen melainkan berpikir uang yang didapat harus dimodali kembali.

“Saya yakin semua usaha pasti bapak/ibu inginkan harus produktif. Nah empat saya sebutkan itu, harus diatur sedemikian rupa, sehingga keuangan dalam usaha itu baik,”jelasnya.

Ia pun memberikan contoh soal pengelolaan keuangan yang baik maupun sebaliknya. Usaha yang tidak baik itu bilamana petani tak dapat membendakan mana uang untuk urusan usaha dan kebutuhan sehari-hari. “Harus dipisahkan mana untuk usaha dan mana untuk kebutuhan sehari-hari. Kalau petani bisa atur itu maka sudah pasti akan sukses,”cetusnya.

Di kesempatan itu bukan Edbert Laos, saja yang memaparkan itu, melainkan juga yang tergabung dalam CEK juga satu persatu memberikan edukasi pada petani.

Leave a reply

three + 20 =